111 Dutch Oven Rezepte: Dutch Oven Kochbuch für Begeisterte der Outdoor Küche. Draußen,

111 Dutch Oven Rezepte: Dutch Oven Kochbuch für Begeisterte der Outdoor Küche. Draußen,

B. Indonesia bacalah dan ceritakanlah tentang IBUKU SEORANG PERAWAT plisss tolongin kak​

bacalah dan ceritakanlah tentang IBUKU SEORANG PERAWAT plisss tolongin kak​

Jawaban:

Hari ini Bu Lina memberi tugas kepada kami. Secara berkelompok kami disuruh membuat laporan tentang profesi atau pekerjaan seseorang. Kami boleh memilih profesi apa pun sebagai bahan laporan.

Setelah mendapat tugas itu aku, Oki, Hendra, dan Tita membuat rencana. ”Kita pilih profesi apa, teman-teman untuk membuat laporan?” tanyaku

kepada teman-teman.

”Biar gampang kita wawancarai saja orang tua kita. Profesi orang tua kita beda-beda kan?” jawab Oki memberi usul.

Kami pun lalu mengutarakan profesi orang tua masing-masing. Ayah dan ibu Oki bekerja sebagai guru. Ayah Hendra pemilik toko bangunan, sedangkan ibunya tidak bekerja. Ibu Hendra adalah ibu rumah tangga. Sementara itu, ayah Tita bekerja sebagai akuntan di salah satu perusahaan swasta di kota kami. Ibu Tita bekerja sebagai sekretaris di kantor notaris. Sementara itu, ayahku bekerja sebagai pegawai negeri di kantor Pemda. Ibuku bekerja sebagai perawat di rumah sakit daerah di kotaku.

”Nah, sebaiknya kita wawancarai ibumu saja, Lis,” usul Oki. ”Mengapa ibuku?” tanyaku kepada Oki. ”Dari semua pekerjaan orang tua kita, profesi ibumu paling menarik. Bukan

begitu, teman-teman?”

”Ya, betul. Aku setuju dengan pendapat Oki,” kata Hendra, ”kita wawancari ibumu saja, Lisa,” lanjutnya.

”Aku juga setuju!” kali ini Tita yang berbicara. Dikeroyok tiga temanku, aku tidak dapat mengelak. Dalam hati, aku heran

sebetulnya atas keinginan teman-teman ingin mewawancarai ibuku. Aku merasa pekerjaan ibuku biasa-biasa saja. Malahan, kami, anak-anaknya sering dibuat repot karena pekerjaan ibu. Bayangkan saja, jam kerja ibuku tidak sama dengan pekerja lainnya. Ibuku sering bekerja malam hari. Ibu berangkat malam hari dan pulang pagi hari. Saat aku mau berangkat ke sekolah ayahkulah yang mengurusi keperluanku dan kakakku. Kalau sudah seperti itu aku jadi merasa kasihan dengan ayahku.

Kalau ibuku masuk siang sampai malam hari, ayah jugalah yang mengurusi keperluanku dan kakakku. Kadang-kadang ayahku tidak menghadiri undangan karena harus membimbing kami belajar. Ah, pokoknya aku merasa repot

Sesuai kesepakatan kami, sore ini aku dan teman-temanku akan mewawancarai ibuku. Hari ini kebetulan ibuku dinas pagi. Pukul 14.00 ibuku sudah pulang.

Sekitar pukul 16.00 teman-temanku sudah berkumpul di rumahku. Kami duduk di ruang tamu. Ibuku telah menyediakan hidangan buat kami. Sepulang dari kantor tadi ibu membuat makanan kecil untuk kami. Kali ini aku angkat jempol untuk ibuku.

”Nah, anak-anak, yang kalian ingin tahu dari pekerjaan ibu?” demikian kata ibu mengawali perbincangan kami.

”Sebetulnya, siapa yang disebut perawat itu, Bu?” tanya Hendra kepada ibu. ”Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan

melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui pendidikan keperawatan.”

”Apa tugas perawat, Bu?” tanya Tita. ”Dalam pekerjaan sehari-harinya perawat merupakan fungsi kerja di

bidang kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan keperawatan dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit,

Nah, ini yang penting. Dalam menjalankan tugas, seorang perawat dibantu oleh asisten perawat. Tugasnya menjaga pasien, misalnya menjaga kebersihan pasien, memandikan pasien dan membersihkan ruang pasien. Asisten perawat juga merawat pasien, memberi obat kepada pasien, menjaga kesehatan pasien, dan memberikan motivasi serta perhatian kepada pasien.”

”Bagaimana perawat atau asisten perawat mengetahui keinginan atau kebutuhan pasiennya, Bu?” kali ini aku yang bertanya kepada ibuku.

”Kami harus dapat menjalin komunikasi dengan pasien, baik pasien itu anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Kami harus dapat memahami ’bahasa’ mereka.”

”Berarti setiap saat harus siap menghadapi keadaan pasien ya, Bu?” Oki bertanya.

”Tentu. Maka dari itu, kami harus berjaga-jaga 24 jam penuh. Kami harus selalu mengetahui kondisi setiap pasien yang menjadi tanggung jawab kami. Kami tidak ingin kecolongan, karena apabila kami lengah, ada pasien yang tidak tertangani. Terutama pada malam hari, kami harus benar-benar berjaga. Kadang-kadang ada pasien yang membutuhkan pertolongan pada tengah malam. Sering juga pasien datang pada tengah malam. Nah, makanya kami harus selalu siap,” jelas ibuku.

Masih banyak lagi pertanyaan yang kami lontarkan kepada ibuku. Semua jawaban ibu ternyata menyadarkan aku betapa mulia pekerjaan ibuku. Aku jadi malu selama ini aku sering mengeluh karena ibuku sering tidak ada saat kami membutuhkannya. Aku jadi malu. Ternyata ibuku melakukan tugas mulia merawat pasien di rumah sakit.

”Ibu, aku bangga kepadamu,” ucapku dalam hati. ”Lisa, aku kagum dengan ibumu. Ternyata ibumu benar-benar berjasa

bagi orang lain. Kamu tentu juga bangga kepada ibumu,” kata Tita semakin menguatkan aku untuk menghargai dan menaruh hormat terhadap pekerjaan ibuku.

Penjelasan:

JADIKAN JAWABAN YANG TERBAIIK

[answer.2.content]